Mengalah bukan berarti salah.
Entah kenapa kata-kata
itu sengaja diucapkan orang-orang untuk menenangkan seseorang. Menurutku
mengalah ya berarti ikhlas untuk tidak mendebatkan sesuatu yang mungkin tidak
akan selesai apabila tidak ada salah satu pihak yang sekedar ikut, atau
meng-iya-kan suatu pendapat.
Aku tipe orang yang
bisa dikatakan keras dalam hal musyawarah, terkadang apabila ide atau
pendapatku tidak diterima aku harus tahu alasannya. Ya.. itu sifat jelek saya.
Dalam hal perasaan aku
mempunyai aturan, apa yang saya cintai harus juga mencintaiku, apa yang
kuperhatikan harus juga memperhatikanku, ketika aku jujur pun ku berharap
oranglain jujur padaku, ketika aku setia dengan pasanganku, aku berharap dia
juga setia padaku. Aku tidak suka kebohongan, lebih baik jujur walaupun
akhirnya juga bertengkar daripada bohong tapi akhirnya juga ketahuan. Entah
kenapa aku selalu tahu apabila oranglain tak jujur padaku, akupun tahu apabila
pasangan sedang mnyembunyikan sesuatu dariku, apalagi soal kesetiaan, aku sangat
sensitive sekali. Dari mana saya tahu? Menggunakan perasaan? Sepertinya iya. Aku mampu menebak seseorang dari gaya
bahasa tubuhnya apabila seseorang tersebut sedang berbohong. Aku mampu menerka
apabila pasangan mempunyai “teman” baru. Lho kok melebar ceritanya, mari kita
kembali ke topik awal.
Saya tak memungkiri,
saya juga pernah bertengkar dengan pasangan saya, namun tak sering. Sekali lagi,
saya sangat tidak suka dibohongi. APAPUN ALASANNYA! Hmm, kenapa untuk jujur
saja susah? KENAPA? Aku hanya butuh penjelasan, bukan alasan. Muak bukan,
ketika kamu bicara dia tidak mendengarkan? Dimintai penjelasan malah ngasih
alasan sampai kemana-mana. Saya menikah dengan pasangan yang mempunyai karakter
persis sama saya, keras. Bagaimana jika dua orang yang mempunyai sifat keras
saling bertengkar? Apa yang akan
terjadi? Ya, perang dunia ke 98479. Siapa yang mau mengalah? Tak ADA. Semua
merasa dirinya benar dan itu tak akan pernah kelar apabila salah satunya tak
ada yang mengalah. Siapa yang HARUS mengalah? Laki-laki. Ya, harusnya begitu.
Kenapa? Perempuan itu sensitive, sekeras-kerasnya sifat perempuan, mereka ingin
sekali didengar bicaranya, disentuh hatinya, dipandang matanya. TAPI dalam
hubunganku, biasanya aku sih yang ngalah.. ya gimana lagi..ya udah lah..ya gpp
lah.. panjang banget mau curhat aja.. thankyou.. hehe
Sekian,
Saya, perempuan dengan
segala kekerasan sifat, namun memiliki kelemahan hati dan perasaan.
No comments:
Post a Comment