Tuesday 4 February 2014

Catatan INKA

PING!!!
Lagi dimana, Inka?

BBM masuk dari temenku, Mutia, yang juga teman dari Andre. Waktu itu Aku lagi makan siang bersama Andre di sebuah restauran. Waktu itu aku dan Andre sedang tukeran handphone. Mutia orang yang supel, gampang bergaul dan perhatian dengan teman, baik laki-laki maupun perempuan. Aku tak sempat berpikir negative tentang dirinya. Sampai pada suatu ketika ternyata Mutia dan Andre selingkuh dibelakangku. Sakit rasanya mendapatkan kenyataan pahit, namun karena cinta aku memaafkan keduanya. Bahkan Aku dan Mutia semakin dekat berteman. Aku fikir dia sudah berubah. Kita sering keluar sekedar ngopi, jalan-jalan dan nyalon. Saking perhatiannya, hampir setiap hari, handphone-ku tak pernah tak mendapat BBM darinya. dari yang nanya aku lagi dimana, lagi ngapain, sampai BBM ngajakin main (baik banget yaaah, hehehe). Sampai aku bosan. Aku juga sering hanya membuka tanpa membalas BBM yang dikirimnya.

Inka lagi di Kos, Mut.
Ada apa??

balasku yang saat itu aku sedang berpura-pura menjadi Andre.

Inka tiap ku BBM jarang dibalas.
Apa dia tau kalau kita habis ketemuan ya?

jeddeeeeerrrrrrr hati ini rasanya runtuh berkeping-keping melihat balasan dari Mutia.
Tuhaaaaaaaaan, I can't feel anything.
Aku menatap wajah Andre yang saat itu sedang makan. Aku menanyakan kenapa Mutia berkata demikian. Bukan penjelasan yang aku dapatkan. Seperti biasanya. Dia tak mau disalahkan dan lebih untuk memilih pergi dari restauran itu. Aku yang masih shock lantas menghampiri Andre dan mengambil paksa kunci mobilnya.

Mas, ini maksudnya apa, Mas?

Kamu lebih percaya aku apa dia?

Bukan masalah percaya atau tidak, aku hanya ingin penjelasanmu.

Udah terserah kamu aja, aku males berantem.

Aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Kunci mobil pun ku berikan kepadanya. Aku sengaja tak ikut pulang dengannya, aku lebih memilih naik taksi dan kembali ke apartemen ku yang tak jauh dari tempat dimana aku bekerja menjadi konsultan. Aku hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Kenapa kesalahan yang dulu terulang kembali. Andre yang kukira bisa setia ternyata dia mendua. Mutia yang kukira sudah berubah ternyata dia pendusta. Dan sampai saat ini aku tidak pernah mendapatkan penjelasan. Aku masih diam, aku tak tahu keadaannya sekarang. Dan aku sudah ingin melupakannya. Aku tak butuh pengkhianat seperti mereka. Aku hanya ingin berada di tempat dan di sekitar orang-orang yang bisa membuat aku nyaman.